ALASAN KENTUCKY FRIED CHICKEN MENYINGKAT MEREKNYA MENJADI KFC
Siapa sih saat ini di antara kita yang tidak mengenal Kentucky Fried Chicken? Hampir
semua orang di Indonesia pernah mampir di gerai ayam goreng asal Amerika
tersebut, bahkan mungkin sudah hafal rasanya bagi mereka yang sangat gemar dan
hobi menyantap sajian tersebut. Ternyata ayam goreng produk Amerika ini
memiliki sejarah panjang sehingga menjadi salah satu resep kesukaan masyarakat
dunia. Selain itu unit restoran Kentucky Fried Chicken menjadi salah satu
penguasa pangsa pasar dengan menguasai 40% pangsa untuk kategori junk food restaurant.
Brand KFC memang sangat familiar di telinga orang
Indonesia, karena kecenderungan orang Indonesia yang sangat hobi mengkonsumsi salah satu jenis
junk food ini. Seringkali banyak orang dari anak kecil hingga orang dewasa
menyebut brand KFC, sebenarnya singkatan KFC ini memang menunjuk khusus pada
Kentucky Fried Chicken atau sudah menjadi istilah umum untuk jenis makanan junk
food. Sebagian besar orang awam mungkin tidak mengerti sejarah munculnya
singkatan merek KFC, padahal ada sejarah yang panjang mengenai hal ini.
Singkatan KFC ini muncul pada tahun 1991.
Singkatan KFC ini muncul pada tahun 1991 bukan tanpa
alasan. Pihak manajemen Kentucky Fried Chicken menyingkat namanya menjadi
KFC,didasari oleh banyak hal sehingga pemilik brand Kentucky Fried Chicken ini
harus berpikir keras untuk mengambil keputusan melakukan pemasaran merek dagang
dengan singkatan KFC padahal sebelumnya nama Kentucky Fried Chicken sudah
sangat terkenal di kalangan masyarakat dunia. Dulu sebelum muncul singkatan
merek KFC, banyak orang-orang menyingkat nama restoran junk food ini hanya dengan sebutan Kentucky untuk mempermudah berkomunikasi dengan orang lain
jika mereka ingin pergi ke restoran tersebut. Restoran yang berdiri pertama
kalinya di Corbin, Kentucky Amerika Utara pada tahun 1939 ini menyimpan banyak
cerita menarik pada awal berdirinya. Kolonel Harland Sanders sang empunya
restoran harus berjuang mati-matian menawarkan resepnya ke seluruh rumah makan
hingga ditolak 1000 kali dan pada giliran menawarkan resep ke rumah makan yang ke 1008, sang dewi fortuna berpihak pada
beliau.
Itulah titik awal keberhasilan Kentucky Fried Chicken hingga saat ini. Sebagai
salah satu restoran junk food yang terkenal di seantero negeri, KFC merubah
jenis usahanya menjadi bisnis waralaba di tahun 1952 dan pada 17 Maret 1966 KFC
berhasil mendaftarkan usahanya menjadi perusahaan terbuka di bursa saham, dan
perusahaan KFC mulai saat itu mulai gencar menjalankan bisnis ayam goreng
menjadi suatu bisnis besar yang memberikan profit yang sangat besar dengan
melakukan promosi dan pemasaran melalui berbagai strategi.
Walaupun bisnis KFC sangat berkembang pesat tetapi ibarat tiada gading yang tak retak, muncul banyak protes dan kritikan atas bisnis ayam goreng ini. Sebelum
mengiklankan brandnya dengan merek dagang KFC, Kentucky Fried Chicken mendapat
kecaman keras dari berbagai kalangan kritikus karena penggunaan kata Fried
berkonotasi negatif dan menunjukkan bahwa segala jenis makanan yang digoreng
bukanlah makanan yang sehat untuk dikonsumsi dan memunculkan berbagai
kemungkinan atas efek-efek buruk bagi kesehatan manusia di masa mendatang.
Tidak hanya itu kata ‘Fried’ juga dituding memunculkan pernyataan yang terkesan
‘abuse’ terhadap hewan. Muncul demo di mana-mana menentang keberadaan KFC
karena KFC tidak menciptakan menu masakan yang sehat dan bergizi selain itu proses penggorengan ayamnya pun dinilai tidak sesuai dengan
etika pemanfaatan hewan sebagai sumber konsumsi. Untuk keluar dari permasalahan
ini dan kembali menarik simpati masyarakat atas keberadaan KFC, pihak KFC
menemukan solusi yaitu dengan menyingkat nama Kentucky Fried Chicken menjadi
KFC sebagai bentuk pengelakkan atas tuduhan konotasi ‘fried’ yang dinilai tidak
sehat oleh praktisi kesehatan di Amerika.
Pada tahun 1994 perusahaan mengubah sedikit informasi yang terkandung dalam
brand KFC, brand KFC jika tidak disingkat tidak lagi menunjuk pada Kentucky
Fried Chicken tetapi menjadi Kitchen Fresh Chicken walaupun di benak masyarakat
KFC tetap merupakan singkatan atas Kentucky Fried Chicken, usaha ini dilakukan
demi mengembalikan kepercayaan masyarakat bahwa ayam goreng yang diproduksi
merupakan ayam goreng yang dimasak secara higienis dan dibuat dari bahan-bahan
yang benar-benar fresh. Alasan ini merupakan alasan yang cenderung lebih untuk
menjaga imej di depan masyarakat dan mencegah pelanggan untuk mengkonsumsi produk restoran junk food sejenis. Selain itu
singkatan KFC dinilai lebih menunjukkan bahwa menu masakan di restoran ini
tidak terbatas hanya ayam goreng karena kenyataannya memang KFC tidak hanya
menjual masakan yang digoreng tetapi ada beberapa masakan lain yang tidak
digoreng. Untuk alasan terakhir sebenarnya hanya alasan teknis mengapa Kentucky
Fried Chicken menyingkat namanya menjadi KFC.
Jika melihat dari sudut pandang bisnis, sebenarnya perusahaan KFC mengambil
keputusan untuk menyingkat merek dagangnya tidak hanya untuk menghindari
konflik tetapi juga ada faktor lain yang melandasi munculnya singkatan KFC.
Para manajer pemasaran berani mengambil resiko ini karena melihat animo
masyarakat yang tinggi atas produk ayam goreng ini dan sudah meramalkan
pertumbuhan pangsar pasar yang cukup signifikan di masa mendatang. Selain itu
dari data statistik mayoritas customer adalah para remaja yang mendapatkan
nilai product dengan merasa “gaul” jika beramai-ramai makan di KFC, untuk itu KFC berani menyingkat namanya menjadi KFC sebagai bentuk umpan balik terhadap
para customer tersebut sehingga mereka para remaja menjadi lebih percaya diri
untuk menyebut merek KFC sebagai salah satu tempat favorit mereka. Sebutan KFC
memang terdengar trendi dan modern, karena jika dibaca dengan lafal bahasa
Inggris atau spelling KFC menjadi singkatan yang enak disebut. Hal ini otomatis
membuat masyarakat menjadi sering mendengar nama KFC karena banyak customer yang membicarakan di mana-mana. Hal ini menjadi
promosi yang bagus dan menciptakan brand yang sangat akrab di telinga
masyarakat karena penyebutan KFC yang sudah sangat familiar. Selain itu bagi
masyarakat Indonesia yang pendapatan per kapitanya kecil, harga menu KFC
sangatlah tidak bersahabat dengan isi dompet mereka dan KFC menjadi brand yang
sangat popular karena terkesan eksklusif dan hanya diperuntukkan bagi mereka
yang berduit.
Sehingga orang berlomba-lomba makan di KFC demi mendapatkan rasa bangga dan merasa lebih dipandang orang jika mampu
membeli produk KFC dan menyebut brand KFC di depan kerabat mereka. Bagi remaja,
makan di KFC adalah bentuk penunjukkan identitas mereka sebagai remaja yang
gaul, dan tidak ketinggalan jaman serta dari golongan orang berada.
Bagi KFC, hal ini tentu saja adalah keuntungan besar yang mendatangkan
pendapatan tak terbatas, karena di Indonesia, hanya sedikit masyarakat yang
peduli akan kesehatan dan lebih mementingkan harga diri dan segala yang berbau
praktis dengan mengkonsumsi makan siap saji atau junk food di KFC. Tidak hanya dari aspek tersebut, penciptaan brand
KFC juga memudahkan nama Kentucky Fried Chicken untuk disebut dan sangat
gampang diingat. Sehingga setiap kali orang lapar dan bingung untuk mencari
makan, otak mereka cepat memproses brand restoran yang mudah disebut dan sering didengar. Brand KFC
tidak hanya membuat orang menjadi lebih gampang mengigat tetapi sebenarnya
pihak KFC sendiri dengan menyingkat brand berniat ingin melindungi hak cipta
atas singkatan KFC sebelum ada perusahaan lain meluncurkan brand KFC yang bukan
singkatan atas Kentucky Fried Chicken tetapi bisa merupakan singkatan brand
lain. Dengan melindungi hak cipta merek, KFC bisa memperoleh hak istimewa untuk
penggunaan nama KFC dalam peluncuran iklan atau usaha promosi.
Jika ada perusahaan lain yang berani menggunakan
brand KFC walaupun tidak berniat menyaingi dan produk yang dihasilkan lain, pihak KFC berhak membawa
perkara ini ke pengadilan untuk menuntut penyalahgunaan brand KFC yang sudah
menjadi hak paten KFC itu sendiri.
Dalam peluncuran iklan dalam media elektronik
seperti televisi, penggunaan merek KFC memudahkan publikasi terhadap
masyarakat. Karena selain hanya terdiri dari 3 huruf, brand KFC dicetak dalam
huruf capital dan masyarakat yang menonton iklan KFC menjadi sangat hafal akan
iklan tersebut. Ada beberapa usaha pemasaran yang unik di beberapa negara lain
selain Amerika yang memegang brand KFC, pemegang waralaba memplesetkan kepanjangan
dari singkatan KFC untuk sebuah slogan KFC seperti Kapag Fried Chicken di Malaysia, yang berarti Jika ia ayam goreng, ada lagi di New Zealand KFC dengan
slogan Kiwi for chicken atau kiwi untuk ayam. Mungkin bagi beberapa negara tersebut,
penciptaan slogan yang bisa disingkat dengan KFC menjadi sesuatu yang menarik
dan menciptakan imej yang berbeda bagi konsumen. Berbagai alasan penciptaan
brand KFC memang beragam dan semua itu dilakukan demi menjaga pamor dari KFC
itu sendiri entah untuk penyebutan nama merek yang lebih mudah, untuk
mengelakkan konotasi negative dan bermacam-macam lainnya, tetapi hingga saat
ini dengan munculnya brand KFC, KFC semakin popular dan semakin dicintai masyarakat walaupun banyak efek negative dari konsumsi yang
terlalu berlebih. Paling tidak sampai saat ini KFC berhasil menjual 3500
waralaba di 80 negara di seluruh dunia dengan pertumbuhan profit yang terus
meningkat tajam.
Hanya Makan Fast Food, Pria Ini Raup Rp 24 Juta Tiap Bulan
Liputan6.com, New York - Sambil duduk nyaman dalam ruang tengah rumah orangtuanya di pinggiran New York , seorang pengulas makanan ...